"Diatas" gak melulu tentang materi, tapi tentremnya ati itu termasuk "diatas".
Begitupula "dibawah" gak melulu materi, hutang banyak, kemana-mana ngangkot hahai...jiwa yg selalu gemrungsung, hati tak tenang ini juga termasuk "dibawah".
Berada "diatas" merupakan hal paling didambakan semua orang. Bahkan ada yg bilang, "datanglah ke orang yg lagi nyaman tuk minta nasihat". Karena orang nyaman lebih bisa menggali kemanusiaannya di banding dg org yg lagi di landa masalah hidup. Lebih obyektif. Tapi ya gitu, kadang jumawa...lebih merasa paling bijak, lupa ketika atau akan "dibawah". Asik memberi pandangan hidup tapi hidupnya sendiri tak terurus. Inilah masa berangsurnya dari "atas ke bawah". Akan kaget ketika semua menjauh... Dan mulailah di posisi "dibawah" yang cirinya lebih emosi, tersinggungan, merasa di kecilkan, ...parah dah pokoknya 😂semua orang di keluhkesahkan, ini posisi "dibawah" rasa "diatas" . Beda dg yg sadar posisi "dibawah", lebih bijak (buat dirinya), lebih banyak nyimak keadaan, lebih suka diam, nyendiri. Intinya...jangan JUMAWA ketika "diatas" dan jangan BERKECIL HATI ketika "dibawah". Semua cuma contoh Bro... 😝