Bukan sulap bukan sihir, bukan spiritual bukan filsafat,
Aku hanyalah pejalan yang mengarungi lautan diri
Bekal hanya sepercik cahaya tanpa warna
Karena ilmu tanpa cahaya hanya akan menjadi prasangka
Hebatnya, jika prasangka itu telah mendarah daging, tanpa
tersadari ia akan kita anggap sebagai ilmu yang sangat pasti
Dody Ide
Hanya Makmum
Setiap saat ribuan masjid berdiri
Ribuan imam pun bermunculan
Berebut mimbar dakwah yang kosong
Bukan rahasia lagi masjid ada dulu walau jemaah menyusul
Merayu orang agar percaya
Hanya masjid sebelah sini yang menawarkan kebenaran sejati
Terlalu banyak rumah ibadah didirikan
Sudah terlalu pelik banyak orang berhasrat jadi Imam
Bahkan, menganggap dirinya Imam Mahdi
Para makmum datang berduyun terheran-heran
Tak lupa sikut-sikutan demi berkah shaf terdepan
Padahal, tanah tuk sujud masih lapang
Bagaikan keinginan mencium hajar aswad
Sekedar mengharap
sim salabim revolusi nasib instan
Menginginkan dunia akhirat tanpa tirakat
Entah kapan nasib jutaan makmum akan berubah
Karena setiap hari hanya mendengar bingkisan kata
Tanpa mendapat sedekah jalan nyata
Akulah Sang Makmum garda terbelakang
Kusiap kan diri duduk
kancrit dipojok sempit
Sekadar mencari pahala sebiji sawi
Kakiku tak sempat menginjak halaman masjid
Karena aku tak ingin ada orang lagi di belakangku
Aku ingin memastikan wajah khusyu' wajib di depanku
Akulah makmum penjaga gerbang masjid
Tugasku hanya mempersilahkan masuk
Sambil mengharap mereka keluar dengan ketundukan yang membekas
Akulah penjaga sepatu sandal
Agar alas kaki itu tak menginjak lantai suci dan di curi
Tak terkecuali terompah Para Imam
Aku tak ingin ikut menambah jumlah masjid
Aku hanya ingin jadi makmum yang baik
Memakmurkannya dengan cara ummi
Kan ku datangi ribuan masjid itu
Sekadar mesra membisikkan
Subhanallah ke telinga para Imam
Bila saja mereka lupa bahwa pancaran masjid Allah ada di dalam nurani
Lebih dekat dari urat leher
Meliputi Segala Sesuatu
Tak Terbanding
gambar dari www.ferryfatur.com