Cara Mengingkari KemungkaranNak, jangan mengingkari kemungkaran orang lain karena hawa nafsumu.
Ingkarilah ia karena keimananmu. Jadi, imanlah pengingkarnya.
Jika kamu mengingkari kemungkaran karena cemburu karena Alloh, maka Alloh pasti menolongmu melenyapkannya dan menolongmu atas pelakunya.
Namun jika kamu mengingkarinya karena hawa nafsu, setan dan tabiatmu Dia akan menghinakanmu, tidak menolongmu dan kamu tidak akan mampu melenyapkannya.
Keimanan adalah pengingkarnya.
Maka, setiap pengingkar yang pengingkarannya bukan karena keimanan maka ia bukan pengingkar sejati.
Pengingkaran tanpa "kamu" akan menjadi milik Alloh bukan untuk mahluk-Nya.
Untuk agama-Nya bukan untuk dirimu. Hanya untuk-Nya bukan untuk dirimu.
Orang Arif
Tidak ada yang bisa tertawa di depan wajah orang fasik selain orang arif.
Ia memerintahnya (pada kebaikan), melarangnya (dari kemungkaran) dan kuat menanggung aniayanya.
Dan tidak ada yang mampu melakukan itu selain orang-orang yang arif kepada Alloh.
Adapun ahli zuhud dan ahli ibadah tiada akan bisa.
Bagaimana mereka tidak mengasihi orang yang bermaksiat, padahal mereka adalah tempat rahmat, maqam tobat dan meminta uzur.
Akhlak orang arif itu berasal dari akhlak Alloh sehingga ia bersungguh-sungguh melepaskan orang yang bermaksiat dari tangan setan dan hawa nafsu.
Jika salah seorang dari kalian melihat anaknya ditawan orang kafir, bukankah ia akan bersungguh-sungguh untuk melepaskannya?
Demikianlah orang arif. Semua manusia seperti anak-anaknya.
Kunci Setiap Pintu Kebaikan
Jika kamu menginginkan tak ada satupun pintu tertutup dihadapanmu maka bertakwalah kepada Alloh, karena itulah pintu setiap pintu.
Alloh berfirman :
" Barang siap bertakwa kepada Alloh maka Diamembukakan jalan keluar untuknya "
" Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka "
(Ath-Thalaq: 2-3)
Menerima Nasihat
Terimalah nasihat dari saudaramu sesama muslim. Jangan menyelelisihinya. Karena, ia melihat (kebaikan) untukmu yang tidak bisa kamu lihat untuk dirimu. Untuk itu, Nabi bersabda :
"
Orang mukmin itu cermin bagi saudaranya "
Orang mukmin itu jujur dalam memberikan nasihat kepada saudaranya sesama mukmin. Ia menjelaskan banyak hal yang tidak ia ketahui, membedakan antara kebaikan dan keburukan. Ia memberitahukan kepadanya hal-hal yang baik maupun buruk baginya.
Maha Suci Zat yang menanamkan kecintaan memberi nasihat kepada manusia didalam hatiku dan menjadikannya sebagai cita-citaku yang terbesar. Sungguh, aku hanyalah pemberi nasihat dan aku tidak menginginkan balasan atas (nasihat) itu. Aku bukan pencari dunia. Kebahagianku adalah karena keberuntungan kalian dan kesedihanku adalah karena kecelakaan kalian.
Orang Mukmin Tak Berbuat Sia-Sia
Orang mukmin itu memiliki niat yang baik dalam segala perbuatannya.
Ia tak bekerja di dunia untuk dunia.
Ia tak membangun di dunia untuk akhirat.
Ia memakmurkan mesjid, harta benda, sekolah dan ikatan.
Ia bersihkan jalan-jalan kaum muslimin.
Jika ia membangun selain ini maka ia membangun untuk keluarga, janda-janda, orang-orang fakir dan yang semestinya di bantu.
Ia terus membangun itu sampai dibangunkan untuknya diakhirat sebagai gantinya.
Ia tidak membangun karena watak dan hawa nafsunya.
Hilang Sudah Umurmu
Hilang sudah umurmu dalam persaingan: mereka makan, kita makan; mereka minum, kita minum; mereka berpakaian, kita berpakaian,
Barang siapa menginginkan keberuntungan, hendaknya ia sabarkan jiwanya dari hal-hal yang haram, syubhat dan syahwat.
Bersabarlah dalam melaksanakan perintah Alloh, meninggalkan larangan-Nya dan menerima takdir-Nya.