" Sesungguhnya rasa sakit dari bencana yang menimpa anda, akan terasa ringan apabila anda sudah mengetahui bahwa Alloh SWT sedang menguji anda. Sebab Dialah yang sedang mencoba anda melalui qadar-Nya. Dia juga yang telah mengarahkan anda untuk mengadakan pilihan yang terbaik "
Apabila seorang hamba memahami bahwa Alloh SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, selalu memperhatikan dan menyayanginya maka setiap musibah dan cobaan yang datang menimpanya, janganlah dipandang sebagai musibah yang memberatkan yang tak kuasa ia menanggungnya. Karena Alloh tidaklah mendatangkan cobaan itu melainkan demi kebaikan baginya, yang tentu mengandung kemaslahatan sekalipun bersifat samar dan belum ia ketahuinya, kecuali Alloh SWT sebagaimana firman-Nya :
" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagumu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui "
Berkaitan dengan ayat tersebut Abu Thalib Al-Makki menyatakan bahwa pada umumnya seorang hamba tidak menyukai dan membenci penyakit, kefakiran, kesulitan dan kesederhanaan padahal yang demikian itu lebih baik baginya di akhirat. Terkadang ia menyukai kekayaan, kesejahteraan dan kemasyhuran padahal yang demikian ini lebih buruk baginya dan menimbulkan akibat lebih jahat dan menyengsarakannya, dalam pandanya Alloh SWT.
Alloh SWT berfirman :
" ... dan (Alloh) menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. "
Dikatakan:
" Nikmat lahir ialah berupa kesehatan sedangkan nikmat batin berupa cobaan, karena cobaan itu merupakan kenikmatan di akhirat. "
Dengan demikian, maka setiap cobaan yang menimpa orang mukmin pada hakikatnya adalah merupakan kenikmatan baginya.
Ustad Abu Qasim Al-Qusyairi berkata, aku pernah mendengar Ustad Abu Ali Ad-Daqaq berkata diakhir-akhir usianya:
" Diantara tanda-tanda orang yang mendapatkan taufik dan hidayah Alloh SWT ialah orang yang semakin kuat imannya disaat menghadapi ujian dan cobaan dari Alloh SWT "
Al-Junaid berkata, menceritakan tentang mimpi yang dialaminya, dalam mimpinya ia mendengar seakan ada suara yang memanggilnya :
" Wahai Junaid, Aku (Alloh) telah menciptakan mahluk dan semuanya mengaku cinta kepada-Ku. Lalu Ku ciptakan dunia, ketika itu sembilan puluh persen mahluk-Ku itu melarikan diri dari-Ku tinggalnya sepuluh persen. Dan setelah aku Aku ciptakan surga, sembilan persen dari yang sepuluh persen itu melarikan diri dari Ku. Hingga tinggal hanya satu persen yang tetep cinta kepada-Ku. Setelah Aku ciptakan neraka, tinggal hanya sepersepuluh persen. Kepada yang tersisa itu Aku berfirman: " Aku akan menimpakan cobaan dalam setiap desah nafas anda, dimana gunung-gunung kokh tidak kuat menahan cobaan itu, apakah anda bersabar bila cobaan itu Aku timpakan pada anda?"
"Jika Engkau yang menimpakan cobaan itu, mengapa kami tidak sabar? " jawab mereka. Mereka itulah hamba-hamba Ku yang sebenarnya "
Read more...
Apabila seorang hamba memahami bahwa Alloh SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, selalu memperhatikan dan menyayanginya maka setiap musibah dan cobaan yang datang menimpanya, janganlah dipandang sebagai musibah yang memberatkan yang tak kuasa ia menanggungnya. Karena Alloh tidaklah mendatangkan cobaan itu melainkan demi kebaikan baginya, yang tentu mengandung kemaslahatan sekalipun bersifat samar dan belum ia ketahuinya, kecuali Alloh SWT sebagaimana firman-Nya :
" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagumu; Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui "
QS Al-Baqarah: 216
Alloh SWT berfirman :
" ... dan (Alloh) menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. "
QS Luqman: 20
Dikatakan:
" Nikmat lahir ialah berupa kesehatan sedangkan nikmat batin berupa cobaan, karena cobaan itu merupakan kenikmatan di akhirat. "
Dengan demikian, maka setiap cobaan yang menimpa orang mukmin pada hakikatnya adalah merupakan kenikmatan baginya.
Ustad Abu Qasim Al-Qusyairi berkata, aku pernah mendengar Ustad Abu Ali Ad-Daqaq berkata diakhir-akhir usianya:
" Diantara tanda-tanda orang yang mendapatkan taufik dan hidayah Alloh SWT ialah orang yang semakin kuat imannya disaat menghadapi ujian dan cobaan dari Alloh SWT "
Al-Junaid berkata, menceritakan tentang mimpi yang dialaminya, dalam mimpinya ia mendengar seakan ada suara yang memanggilnya :
" Wahai Junaid, Aku (Alloh) telah menciptakan mahluk dan semuanya mengaku cinta kepada-Ku. Lalu Ku ciptakan dunia, ketika itu sembilan puluh persen mahluk-Ku itu melarikan diri dari-Ku tinggalnya sepuluh persen. Dan setelah aku Aku ciptakan surga, sembilan persen dari yang sepuluh persen itu melarikan diri dari Ku. Hingga tinggal hanya satu persen yang tetep cinta kepada-Ku. Setelah Aku ciptakan neraka, tinggal hanya sepersepuluh persen. Kepada yang tersisa itu Aku berfirman: " Aku akan menimpakan cobaan dalam setiap desah nafas anda, dimana gunung-gunung kokh tidak kuat menahan cobaan itu, apakah anda bersabar bila cobaan itu Aku timpakan pada anda?"
"Jika Engkau yang menimpakan cobaan itu, mengapa kami tidak sabar? " jawab mereka. Mereka itulah hamba-hamba Ku yang sebenarnya "
Al-Hikam,Syekh Ibnu Athaillah